Selasa, 18 Juni 2013
Rabu, 12 Juni 2013
HAZARD SEORANG SATPAM SEKOLAH
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup selalu dihadapkan pada
masalah kebutuhan dan keinginan atau alat pemuas kebutuhan. Kebutuhan merupakan
suatu hal yang harus dipenuhi agar orang dapat bertahan hidup. Seperti yang
kita ketahui, kebutuhan primer yang merupakan kebutuhan utama yang benar-benar
sangat dibutuhkan dan sifatnya wajib untuk dipenuhi agar seseorang dapat
mempertahankan hidupnya. Kita tentu saja memerlukan pekerjaan, salah satunya
adalah menjadi seorang satpam.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk
mengetahui bagaimana manajemen risiko pada pekerjaan satpam di SMA NEGERI 8 –
PEKANBARU
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui
dalam manajemen risiko pekerjaan
b. Untuk mengetahui
analisa resiko pekerjaan
c. Untuk mengetahui
evaluasi resiko dalam manajemen pekerjaan
d. Untuk mengetahui
resiko dalam manajemen pekerjaan
C. Manfaat
Penelitian
1.
Bagi Pekerja
a)
dapat menjadi
referensi bagi para pekerja/kuli bangunan tentang potensi bahaya kecelakaan
kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-hari
b)
dapat mengerti betapa
pentingnya pendidikan K3 serta melaksanakannya sesuai prosedur kerja dan
peraturan perundang-undangan
c)
dapat meminimalisir
risiko terburuk dalam kegiatan penjagaan
d)
dapat mengetahui
pengendalian risiko guna untuk mengurangi bahaya kecelakaan kerja
2.
Bagi Penulis
1)
menambah pengetahuan
tentang manajemen risiko dalam kegiatan pejagaan
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pekerjaan
Satpam
Satpam
adalah orang yang bekerja di bidang penjagaan suatu bangunan/sekolah
dengan mengandalkan kekuatan fisik dan merupakan suatu pekerjaan yang memiliki
resiko tinggi . Pada kenyataanya, kebanyakan satpam masih mengabaikan
keselamatan dalam bekerja
B. Beberapa UU yang
Melindungi Pekerja
1) UU
RI No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
2) Undang-undang
No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
3)
Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No: Per.05/Men/1996 mengenai sistem manajemen K3
C.
Beberapa Faktor Yang Harus Diperhatikan
1. Keadaan
tempat kerja
·
Pos Kecil di depan Sekolah
a)
Pos kerja yang terlalu kecil
b)
Pos kerja tersebut harus
dirawat dengan baik
·
Tempat Kerjaa seorang satpam
a)
Tempat kerja yang berada
dilapangan belakang dan pos didepan sekolah
b)
Tempat bekerja memerlukan
perlengkapan kerja
c)
Jika
perlu, untuk menghindari bahaya terhadap pekerja pada jalan harus berhati-hati
terhadap kendaraan yang berlalu lalang
·
Kebersihan tempat kerja
a)
Menjauhkan
tempat sampah dari pos
b)
Tempat
sampah yang terlalu dekat dengan temapat istirahat
c)
Alat-alat
peringatan jalan yang harus disimpan
2.
Peralatan Kerja
·
Peralatan
kerja harus lengkap yaitu:
a)
Kacamata
Hitam, dibutuhkan agar disaat siang hari matanya tidak menyipit karena cahaya
matahari yang terlalu terik
b)
Masker,
diperlukan untuk menghindari debu dan zat-zat berbahaya kendaraan bermotor
c)
Jas
hujan, yang dubutuhkan utuk melindungi diri pada saat hari sedang hujan
·
Peralatan kerja dijaga mutunya (jangan sampai
usang dan kondisinya rusak)
3.
Fisik Pekerjaan
·
Stamina pekerja
·
Motivasi
dalam bekerja
·
Kondisi
emosi pekerja
·
Pengetahuan
pekerja tentang standar K3, penggunakan fasilitas kerja
4.
Pengaturan Lain
·
Pengaturan jam kerja dan jam lembur
·
Umur
pekerja
·
Jenis
kelamin pekerja
D. Pedoman untuk bekerja
Pedoman yang dapat digunakan pekerja untuk mengurangi
kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan dalam.
1) Permasalahan pribadi dihilangkan pada saat memasuki
lingkungan kerja
2) Tidak melakukan bila kondisi kesehatan kurang mendukung
3) Taat pada aturan yang telah ditetapkan
4) Memahami program keselamatan dan kecelakaan kerja
5)
Memahami
lingkungan kerja yang diberikan
E.
Lokasi Penelitian (SMA NEGERI 8 PEKANBARU)
F. Manajemen Risiko
2.
Tujuan Management Risiko
a.
Meminimalkan
kerugian dan meningkatkan produktifitas
b.
Memotong mata
rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
c.
Mencegah
terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja
3.
Tahapan
Management Risiko
a.
Persiapan
b.
Identifikasi
bahaya
c.
Analisa risiko
d.
Evaluasi risiko
e.
Pengendalian
risiko
BAB III
PROSES KEGIATAN
A. Persiapan
1.Surat Pengantar
Proses kegiatan ini dilakukan di SMA Negeri 8 , Pekanbaru, Riau. Proses
penelitian dilakukan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 23-25 Januari 2013.
Penelitian tersebut diawali dengan
kesepakatan untuk pengambilan data serta permohonan izin untuk pengambilan foto
tanpa mengganggu pekerjaan dari satpam tersebut.
2.Menyiapkan
alat
a) alat yang dibutuhkan: kamera untuk
pengambilan foto, buku tulis untuk mencatat data yang yang didapat, alat tulis
dan perlengkapan lainnya
BAB IV
MANAJEMENT RESIKO
A. Persiapan
1.
Ruang Lingkup Management Risiko
Managemen risiko dilakukan pada satpam sekolah
SMA NEGERI 8 Pekanbaru
2. Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian
ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta
tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.
B.
Identifikasi Bahaya
Dilakukan melalui inspeksi dan wawancara
dengan satpam tersebut. Secara umum, satpam tersebut hampir memenuhi keselamat
dalam bekerja. Menurut saya pengamatan
dilapangan satpam tersebut sudah mulai mengerti betapa pentingnya pendidikan K3
serta melaksanakaannya sesuai prosedur kerja dan perarturan. Tetapi masih ada
perlengkapan yang perlu ditambah seperti kacamata hitam yang digunakan pada
siang hari agar mata tidak terlalu menyipit. Masker untuk terhindar dari asap
kendaraan bermotor yang berlalu lalang, dan jas hujan yang digunakan pada saat
hari sedang hujan.
C. Analisa Risiko
1.
Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan satpam
Hazard
|
Contoh
|
Resiko
|
Konsekuensi
|
Fisika
|
· 1.Sinar matahari langsung mengenai
tubuh
· 2.Tempat istirahat yang sempit
· 3.Kendaraan melaju dengan kecepatan
tinggi
|
· Berkeringat
· Ruang
istirahat sempit
· Sinar
matahari membakar kulit
· Tubuh
terserempet kendaraan
|
· Cepat
lelah
· Tidak
bebas beristirahat
· Kulit
terbakar
· Luka (ringan/berat)
|
Biologi
|
· 1.Area kerja di ruangan terbuka
|
· Menghirup
debu
· Menghirup
bakteri dan virus
|
· Saluran
pernapasan terganggu
· Mudah
terinfeksi penyakit
|
Kimia
|
· 1.Asap kendaraan lalu lalang
|
· Terhirup
asap kendaraan
|
· Saluran
pernapasan terganggu
|
Psikososial
|
· 1.Pengendara yang tidak patuh dan
tidak sabaran
· 2.Perintah dan permintaan yang
terlalu banyak
|
· Emosi
meningkat
·
Otak lelah
bekerja
|
· Stress
· Jenuh
·
Bosan
|
Ergonomik
|
· 1.Tempat duduk terbuat dari plastik
· 2.Semua pengaturan permakiran
dikerjakan seorang
3.mata yang terpapar sinar matahari
|
· Tulang
pinggul mengalami kelelahan
·
Energi
yang dikeluarkan harus semaksimal mungkin
Mata menjadi sering menyipit
m
|
· Terserang
penyakit
· Rasa lelah
yang melimpah
Mata menyipit
|
2.Bentuk
analisa kumulatif
Tingkat Keparahan
|
Kemungkinan
Terjadi
|
||||
Jarang Terjadi
(1)
|
Kurang mungkin terjadi (2)
|
Mungkin terjadi
(3)
|
Sangat Mungkin terjadi (4)
|
Hampir Pasti terjadi
(5)
|
|
(1)
Tidak ada pengaruh
|
§ Tempat
istirahat yang sempit
§ Tempat
duduk terbuat dari plastik (5)
|
||||
(2)
Pengaruh sangat ringan
|
Mata yang
meyipit terpapr cahaya matahari (4)
|
§ Pengendara
yang tidak patuh dan tidak sabaran
§ Perintah dan permintaan yang terlalu banyak (6)
|
§ Sinar
matahari langsung mengenai tubuh (10)
|
||
(3)
Pengaruh ringan
|
§ Area kerja
di ruangan terbuka
§ Semua
pengaturan permakiran dikerjakan seorang diri (15)
|
||||
(4)
Pengaruh serius
|
§ Asap
kendaraan lalu lalang (16)
|
||||
(5)
Pengaruh fatal
|
Kendaraan
melaju dengan kecepatan tinggi (5)
|
D. E VALUASI RESIKO
Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko
sebagai berikut:
No.
|
Hazard
|
Pengendalian
|
|
1.
|
Asap kendaraan lalu lalang
|
Menggunakan masker
|
|
2.
|
Area kerja di ruangan terbuka
|
Menggunakan masker dan jangan
terlalu sering menghadap ke area parkiran jika tidak perlu.
|
|
3.
|
Semua pengaturan permakiran
dikerjakan seorang diri
|
Menambah jumlah satpam
|
|
4.
|
Sinar matahari langsung mengenai
tubuh
|
Menggunakan topi
|
|
5.
|
Pengendara yang tidak patuh dan
tidak sabaran
|
Memberikan peraturan dan
pengertian yang jelas dan tegas kepada pengendara
|
|
6.
|
Perintah dan permintaan yang
terlalu banyak
|
Mengerjakan sesanggup yang dapat
dilakukan dan menolak dengan halus pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan
|
|
7.
|
Tempat istirahat yang sempit
|
Menambah beberapa kursi dan meja
di area kerja
|
|
8.
|
Tempat duduk terbuat dari
plastik
|
Mengganti tempat duduk dengan yang
terbuat dari busa
|
|
9.
|
Kendaraan melaju dengan kecepatan
tinggi
|
Mengetatkan peraturan dan
pengawasan terhadap pengendara dan kecepatan berkendaranya
|
|
E. Pengendalian Risiko
No.
|
Hazard
|
Skor
|
Tafsiran
|
1.
|
Asap kendaraan lalu lalang
|
16
|
Sangat mungkin terjadi, pengaruh
sangat serius
|
2.
|
Area kerja di ruangan terbuka
|
15
|
Hampir mungkin terjadi, pengaruh
ringan
|
3.
|
Semua pengaturan permakiran
dikerjakan seorang diri
|
15
|
Hampir mungkin terjadi, pengaruh ringan
|
4.
|
Sinar matahari langsung mengenai
tubuh
|
10
|
Hampir mungkin terjadi, pengaruh
sangat ringan
|
5.
|
Pengendara yang tidak patuh dan
tidak sabaran
|
6
|
Mungkin terjadi, pengaruh sangat
ringan
|
6.
|
Perintah dan permintaan yang
terlalu banyak
|
6
|
Mungkin terjadi, pengaruh sangat
ringan
|
7.
|
Tempat istirahat yang sempit
|
5
|
Hampir mungkin terjadi, pengaruh
sangat ringan
|
8.
|
Tempat duduk terbuat dari
plastik
|
5
|
Hampir mungkin terjadi, pengaruh
sangat ringan
|
9.
|
Kendaraan melaju dengan kecepatan
tinggi
|
5
|
Jarang terjadi, pengaruh sangat
serius
|
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1) Satpam
adalah orang yang bekerja di bidang penjagaan
suatu bangunan/sekolah dengan mengandalkan kekuatan fisik dan merupakan suatu
pekerjaan yang memiliki resiko tinggi . Pada kenyataanya, kebanyakan satpam
masih mengabaikan keselamatan dalam bekerja
B.
Saran-saran
1)
Sebaiknya penyedia Jasa
berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan,lingkungan kerja
dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerjaterlindungi
dari resiko kecelakaan.
2)
Sebaiknya Penyedia Jasa menjamin
bahwa peralatan kerja, kendaraan yang berlalu-lalang tidak membahakan pekerja
3)
Alat-alat PPPK atau kotak
obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat
kerja dan
dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain
4)
Sebaiknya diberikan penyuluhan kepada para pekerja/satpam
tentang betapa pentingnya pendidikan K3 serta melaksanakaannya sesuai prosedur
kerja.
Langganan:
Postingan (Atom)